Selasa, 07 Desember 2010

Pelumas Vagina Ternyata Bisa Menjadi Musuh Sperma

Sebagian besar pelumas vagina ini ternyata menjadi racun bagi sperma. Bagi pasangan yang sedang mencoba hamil sebaiknya tidak menggunakan pelumas apa-apa karena pelumas musuh utama sperma.

Pelumas vagina ini tidak hanya digunakan untuk mengatasi kekeringan vagina selama berhubungan, tapi juga mempermudah penyisipan alat-alat medis terutama saat digunakan selama perawatan kesuburan seperti saat inseminasi.

Vagina kering adalah masalah yang dapat mempengaruhi perempuan dari segala usia, meskipun biasanya lebih umum terjadi setelah perempuan menopause. Vagina kering dialami oleh sekitar 17 persen perempuan antara usia 18 sampai 50 tahun dan dengan jumlah yang lebih tinggi dari wanita postmenopause di atas 51 tahun.

Namun dari 4 pelumas vagina yang diuji hanya satu yang bersifat non-spermicidal, spermicidal adalah agen yang menghancurkan membran sperma dan menurunkan motilitas atau pergerakan sperma.

"Pelumas vagina yang tersedia secara komersial di Swiss cukup beracun untuk ejakulasi sperma," ujar Dr Alfred Senn, peneliti dari Foundation for Andrology, Biology and Endocrinology of Reproduction, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/11/2010).

Dr Senn dan koleganya memantau kelangsungan sperma selma 24 jam setelah terpapar pelumas vagina yang diklaim sebagai non-spermacidal. Setelah 24 jam diketahui 3 dari 4 gel yang digunakan telah mengurangi gerakan sperma hingga 88 persen.

Para peneliti menemukan senyawa yang terdapat di dalam pelumas tersebut bersifat sedikit keasaman, sehingga akan menciptakan suatu kondisi yang buruk bagi sperma. Peneliti juga mencatat kemungkinan dampak langsung lainnya dari gel pelumas ini yang dapat membuat sperma menjadi lambat.

Karena mempengaruhi pergerakan dan juga dapat menjadi racun bagi sperma, kemungkinan penggunaan pelumas vagina ini nantinya akan mempengaruhi kesempatan seseorang untuk hamil.

Dr Mary Rosser dari Albert Einstein College of Medicine di New York City menyarankan bagi pasangan yang sedang mencoba hamil sebaiknya tidak menggunakan pelumas apa-apa.

"Pasangan harus menyadari potensi toksisitas (racun) dari pelumas vagina yang selama ini tersedia secara komersial. Karena pelumas ini biasanya dirancang untuk mengatasi kekeringan vagina, tetapi mereka mungkin tidak dirancang bagi pasangan yang sedang berusaha untuk hamil." ungkap Dr Senn.

Wanita Dengan Vagina Ganda

Normalnya perempuan hanya memiliki satu vagina di dalam tubuhnya. Tapi seorang perempuan di Singapura membuat dokter yang memeriksanya terkejut karena ia memiliki dua vagina. Vagina yang satu di luar, yang satu lagi sembunyi di dalam sehingga tidak ketahuan.

Dr Chee Jing Jye, direktur medis pusat obstetri dan ginekologi di Paragon Medical menuturkan selama 13 tahun berpraktek baru kali ini ia menemukan seorang perempuan yang memiliki dua vagina.

Penemuan ini terjadi setelah wanita muda ini melakukan pemeriksaan secara fisik dan USG 3D untuk mengetahui kelainan di dalam rahimnya. Berdasarkan pemeriksaan ini diketahui bahwa perempuan tersebut memiliki dua vagina dan dua leher rahim (serviks), namun rahimnya baik-baik saja dan hanya satu.

"Kondisi ini umumnya tidak mengancam nyawa dan tidak berdampak besar terhadap kehidupannya. Meskipun ia sempat menanyakan apakah dirinya normal atau tidak," ujar Dr Chee, seperti dikutip dari Health.asiaone.com, Senin (6/12/2010).

Memiliki vagina ganda (dua vagina) adalah salah satu kelainan dari tabung mullerian (tabung yang nantinya akan berkembang membentuk tabung falopi, rahim dan bagian atas vagina). Kelainan ini bisa terjadi selama perkembangan embrionya.

Selain menyebabkan seseorang memiliki dua vagina, kelainan tabung mullerian ini juga bisa menyebabkan seseorang tidak memiliki rahim, tidak memiliki leher rahim, hanya setengah rahim atau tidak memiliki vagina.

Dr Chee menuturkan biasanya seseorang yang memiliki kelainan pada tabung mulleriannya berisiko lebih tinggi mengalami keguguran dan leher rahim yang lemah. Karenanya kehamilan harus dipantau secara ketat untuk mencegah kemungkinan komplikasi.

Dr Julinda Lee, seorang dokter kandungan dan ginekologi dari Pacific Healthcare Specialist Centre menjelaskan sulit bagi seseorang menemukan kelainan tersebut. Biasanya baru diketahui ketika pasien melakukan perawatan untuk masalah kesuburan atau mengalami keguguran berulang.

Kelainan ini umumnya menyebabkan seseorang kesulitan dalam hubungan seksual, kesulitan untuk hamil dan sebagian besar harus melahirkan dengan cara operasi caesar. Namun ada beberapa pembedahan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah tersebut.

"Selain menjelaskan kondisi dan kemungkinan pengobatan, dokter juga harus meyakinkan pasien bahwa sebagian besar tetap bisa hidup normal dan tidak akan diturunkan kepada anak-anaknya kelak," ujar Dr Tan Heng Hao, konsultas dari Department of Reproductive Medicine di KK Women's and Children's Hospital.

Sebelumnya di tahun 2009 seorang perempuan di Inggris juga membuat dokter yang memeriksanya terkejut karena ia memiliki dua vagina. Kasusnya juga sama vagina yang satu di luar yang satunya lagi tidak terlihat karena letaknya dalam.

Perempuan bernama Lauren Williams (29 tahun) mengumumkan dalam acara The Tyra Show pada November 2009 bahwa ia telah dilahirkan dengan memiliki dua vagina.

Perempuan muda itu juga diketahui memiliki dua leher rahim dan dua rahim. Kondisi ini tentu saja terbilang aneh dan terkadang tidak disadari sehingga sulit menentukan berapa banyak perempuan yang memiliki dua vagina.

Awalnya ia mengalami menstruasi selama 21 hari, ia menduga ada yang salah dengan tubuhnya dan berusaha mencari tahu penyebabnya. Setelah mengalami kebingungan dan banyak misdiagnosis, diketahui bahwa ia memiliki dua vagina, dua rahim dan juga dua leher rahim (serviks). Kelainan langka ini disebut dengan 'bicornuate uterus'.

Lauren sangat terkejut ketika mengetahui kondisinya, karena ia tidak pernah mendengar atau melihat hal tersebut sebelumnya. Akhirnya Lauren menjalani operasi untuk menghilangkan penghalang antar vaginanya, sehingga ia memiliki satu vagina yang mungkin ukurannya lebih besar dari normal.

Roger Harms, PhD, seorang konsultan kebidanan dan ginekologi di Mayo Clinic menuturkan beberapa perempuan umumnya hanya memiliki rahim ganda, tapi tidak melibatkan leher rahim dan vagina ganda.

Sumber
 

© Copyright by Aynya Nda